MuslimDaily.net - Pertama, baca Al Quran
tanpa tujuan lain selain untuk menerima bimbingan dari Allah Swt, untuk
datang mendekat kepada-Nya, dan untuk mencari keridhaan-Nya. Apa yang
Anda dapatkan dari Al Quran tergantung pada apa yang ada pada niat Anda.
Niat dan tujuan sangat penting. Tentu Al Quran telah datang untuk
membimbing Anda, tetapi Anda juga dapat tersesat dengan membacanya
karena telah mendekatinya untuk tujuan murni dan motif yang salah.
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk
atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman,
Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?.” dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan
Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang yang fasik,” (Al Baqara: 26).
Al Quran adalah firman Allah Swt, karena itu memerlukan niat yang
benar-benar utuh untuk-Nya dan kemurnian tujuan seperti halnya menyembah
dan melayani-Nya.
Kedua, jangan membacanya semata-mata untuk
mengejar intelektual dan kesenangan, meskipun Anda harus menerapkan
kecerdasan Anda dengan penuh untuk tugas memahami Al Quran. Begitu
banyak orang menghabiskan seumur hidup dalam mempelajari bahasa, gaya,
sejarah, geografi, hukum dan etika Al Quran, namun hidup mereka tetap
tak tersentuh oleh pesannya. Al Quran sering berceritah kepada
orang-orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak memperoleh manfaat
darinya.
Ketiga, Anda jangan datang kepada Al Quran
dengan maksud tetap mencari dukungan untuk pandangan Anda sendiri,
gagasan dan doktrin. Jika Anda melakukannya, Anda mungkin, kemudian,
mendengar gema suara Anda sendiri di dalamnya, dan bukan dari Allah. Ini
adalah pendekatan pemahaman dan menafsirkan Quran yang telah dikutuk
oleh Rasulullah Saw.
Keempat, Tidak ada yang bisa lebih
menguntungkan daripada menggunakan Al Quran untuk mengamankan, untuk
orang Anda sendiri, hal-hal duniawi seperti nama, harga diri, status,
ketenaran atau uang. Anda mungkin mendapatkan mereka, tetapi Anda pasti
akan kehilangan harta yang tak ternilai untuk hal-hal tadi. Bahkan,
hal-hal duniawi lebih sering mengakibatkan kerugian dan kerusakan.
Kelima, Jangan membatasi Al Quran sebagai
penyembuh penderitaan tubuh, ketenangan psikologis, dan pembebasan dari
kemiskinan. Anda juga dapat memperoleh manfaat yang lebih halus lainnya,
dari kata-kata Al Quran, seperti penyembuhan dari penderitaan tubuh,
ketenangan psikologis, dan pembebasan dari kemiskinan. Tidak ada
larangan untuk tujuan ini, tapi, sekali lagi, hal-hal itu tidak harus
menjadi tujuan akhir dari niat Anda membaca Al Quran. Untuk mencapai ini
Anda dapat kehilangan seluruh samudra yang bisa saja Anda. Kalau Anda
fokus pada tujuan kecil itu saja, akan ada samudera keuntungan yang Anda
lepaskan dari Al Quran karena tujuan kecil. Membaca setiap huruf dari
Al Quran amat besar manfaat dan pahalanya.
Keenam, Sadarilah bahwa membaca Al Quran
memberi kemudahan pada hal-hal duniawi, jadikan itu salah satu tujuan
saja, hal itu akan memberikan kekuatan dan dorongan kepada diri Anda
untuk menghabiskan hidup bersama Al Quran. Namun, jangan lupa untuk
memahami, menikmati, dan mengikuti yang sudah menjanjikan pahala
berlimpah di dunia dan di akhirat kelak. Inilah tujuan yang sebenarnya.
Tidak ada yang dapat membuatmu lebih dekat dengan Allah Swt selain
dengan membaca firman-firman-Nya. Untuk itu, hanya dalam Al Quran Anda
dapat menikmati keistimewaan berkah mendengarkan perkataan-Nya yang
ditujukan untuk diri Anda sendiri.
Ketujuh, Jadi biarkan keinginan yang kuat
untuk datang lebih dekat kepada Allah menjadi salah satu motif besar
Anda saat membaca Al-Quran.
Kedelapan, Niat Anda harus diarahkan untuk
mencari hanya kesenangan Tuhanmu dengan mengabdikan hati, pikiran dan
waktu untuk bimbingan yang telah dikirimkan-Nya kepad Anda. Itu adalah
apa yang Anda tukar ketika Anda menyerahkan diri kepada Allah.
“dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya,” (QS. Al Baqoroh[2]:207).
Tujuan dan niat seperti jiwa dari tubuh, benih kemampuan batin.
Banyak benih mirip, tetapi ketika mereka mulai tumbuh dan menghasilkan
buah, perbedaan mereka menjadi nyata. Semakin murni dan lebih tinggi
motif semakin besar nilai dan hasil dari usaha Anda. Jadi selalu
tanyakan pada diri Anda: Mengapa saya membaca Al Quran? Ini mungkin cara
terbaik untuk menjamin kemurnian dan eksklusifitas tujuan dan niat.
Disarikan dan diadaptasi dari “Jalan Quran” buku oleh Murad Khurram
hanya di Delapan Cara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar